WAHAI PARA LELAKI, JIKA HAL INI TERJADI PADAMU, MASIHKAH MAU BERZ*NA?

Advertisement

WAHAI PARA LELAKI, JIKA HAL INI TERJADI PADAMU, MASIHKAH MAU BERZ*NA?


ilustrasi anak dan ibu

Begitu dimurkainya perbuatan z*na meski Allah telah jelas melarangnya karena z*na mendatangkan celaka dan bencana bagi pelakunya di dunia dan akhirat, tetapi masih banyak pelaku z*na seolah-olah tidak kapok dan takut terhadap murkaNya.

Allah Ta’ala telah melarang hal tersebut pada berbagai tempat di dalam kitab-Nya. Dia berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati z*na, sesungguhnya z*na itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Israa’: 32). Dan firman-Nya pula, “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang dibalik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al Mu’minum: 5-7) Rasulullah pun telah bersabda, “Tiada seorang pez*na melakukan z*na ketika ia sedang beriman.” (HR. Muslim)

Sebenarnya sejak dulu Rasulullah Saw. sudah memberikan satu nalar berpikir bagaimana kiat umatnya mau menjauhi perbuatan z*na yang apabila seorang pez*na hendak melakukan perbuatan z*nanya mau mengingat nasihat Rasul ini seharusnya bisa mencegahnya.

Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa seorang pemuda datang kepada Rasulullah Saw. lalu bertanya, “Apakah engkau mengizinkan aku untuk berz*na?”

Orang-orang yang mendengarnya lalu berteriak mengecam pemuda itu. Tetapi kemudian beliau bersabda, “Biarkan ia. Mendekatlah kepadaku.” Lalu beliau bersabda, “Apa kamu menyukai hal itu terjadi pada ibumu?”

Anak muda itu menjawab, “Tidak, semoga Allah menjadikan aku tebusanmu.”

Beliau bersabda, “Demikian pula manusia lainnya, mereka tidak menyukai hal itu terjadi pada ibu-ibu mereka.”

Kemudian beliau bertanya lagi kepadanya, “Apakah kamu menyukai hal itu terjadi pada anak-anak perempuanmu?”

Pemuda itu menjawab, “Tidak!”

Beliau lalu bersabda, “Demikian pula manusia lainnya membenci hal itu terjadi terhadap anak-anak perempuan mereka.”

Hingga beliau menyebutkan mengenai saudara perempuan, para saudara perempuan ibu, para bibi dan anak muda itu tetap menjawab, “Tidak.” Rasulullah Saw. selalu menimpali jawaban pemuda itu dengan sabdanya, “Demikian pula dengan manusia lain, tidak menyukai hal itu.” Beliau kemudian meletakkan tangannya di dada pemuda itu dan mendo’akan, “Ya Allah, sucikan hatinya, ampuni dosanya dan jagalah kemaluannya.” Maka semenjak itu tidak ada hal yang paling dibencinya selain z*na. (HR. Ahmad)

Jika tidak ingin keluargamu diz*nai orang lain, janganlah menz*nai orang lain!

Sumber: fiqhmenjawab
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar